"mengapa setiap orang di dunia ini ingin menjadi superhero?", aku
mengumpat dalam hati. Menurutku hanya orang bodoh yang ingin menjadi
seorang superhero.
Namaku Farel, sejak kecil aku sudah terlahir dengan kekuatan super, yaitu pendengaran super. Bisa di katakan aku terlahir dengan pendengaran yg bagus..
Namun aku benci kekuatan ini.....
Aku berjalan ke Sekolah seperti biasanya. Hari ini adalah genap umurku yg ke-17 . Meski begitu hari ini tidak ada yang special, aku tidak mempunyai teman satu pun . Orang tua ku sangat sibuk bekerja sampai lupa bahwa ini hari ulang tahunku.
"DUAAARRRRR.............."
"woi...... kampr*t......!!", teriak ku kaget . suara petasan mengagetkanku , pendengaranku yang tajam sangat peka terhadap suara, oleh karena itu suara petasan yang tepat di dekatku bisa cukup baik untuk membuatku sakit kepala. Petasan itu pasti berasal dari si kembar bersaudara Vian dan Velin. Mereka berdua selalu menjahili ku setiap pagi seperti ini.
"oi, kalian berdua..." teriak ku sambil mencoba menangkap mereka. "hahahah... weee.. :P ", mereka berlari sekuat tenaga .
sayup-sayup aku mendengar suara, "itu si farel kan?? sangat tidak ramah kepada anak kecil...", aku melihat ternyata sekumpulan ibu-ibu sedang bergosip tentang diriku. "Kasian pak Anton punya anak seperti berandalan...", "ia, untung anak ku sudah ku larang bergaul dengannya..."
"Cih...", kata ku dalam hati
begitulah keseharian ku , selalu bisa mendengarkan umpatan orang-orang
Namaku Farel, sejak kecil aku sudah terlahir dengan kekuatan super, yaitu pendengaran super. Bisa di katakan aku terlahir dengan pendengaran yg bagus..
Namun aku benci kekuatan ini.....
Aku berjalan ke Sekolah seperti biasanya. Hari ini adalah genap umurku yg ke-17 . Meski begitu hari ini tidak ada yang special, aku tidak mempunyai teman satu pun . Orang tua ku sangat sibuk bekerja sampai lupa bahwa ini hari ulang tahunku.
"DUAAARRRRR.............."
"woi...... kampr*t......!!", teriak ku kaget . suara petasan mengagetkanku , pendengaranku yang tajam sangat peka terhadap suara, oleh karena itu suara petasan yang tepat di dekatku bisa cukup baik untuk membuatku sakit kepala. Petasan itu pasti berasal dari si kembar bersaudara Vian dan Velin. Mereka berdua selalu menjahili ku setiap pagi seperti ini.
"oi, kalian berdua..." teriak ku sambil mencoba menangkap mereka. "hahahah... weee.. :P ", mereka berlari sekuat tenaga .
sayup-sayup aku mendengar suara, "itu si farel kan?? sangat tidak ramah kepada anak kecil...", aku melihat ternyata sekumpulan ibu-ibu sedang bergosip tentang diriku. "Kasian pak Anton punya anak seperti berandalan...", "ia, untung anak ku sudah ku larang bergaul dengannya..."
"Cih...", kata ku dalam hati
begitulah keseharian ku , selalu bisa mendengarkan umpatan orang-orang
